MOST RECENT

|

Semangat Bung Tomo

Bung Tomo adalah sosok Pejuang Islam yang sangat fenomenal. Pekikan takbir disertai dengan semboyan yang begitu masyur "Merdeka atau Mati Syahid" berhasil ia gunakan untuk membakar semangat jihad arek-arek Surabaya kala itu. Melalui corong-corong radio Bung Tomo mampu menggerakkan perlawanan rakyat untuk menghadapi penjajah pada saat peristiwa 10 November 1945 atas dukungan ulama-ulama setempat dengan fatwa Jihad (Resolusi Jihad) para ulama tersebut.


Dengan semangat yang berkobar-kobar dan dilandasi dengan keimanan yang mendalam dalam petikan pidatonya Bung Tomo mengatakan, "Dan kita jakin, saoedara-saoedara, pada akhirnja pastilah kemenangan akan djatuh ke tangan kita, sebab Allah selaloe berada di pihak jang benar, pertjajalah saoedara-saoedara, Toehan akan melindungi kita sekalian, Allahu Akbar..! Allahu Akbar..! Allahu Akbar..!"
erjuangan yang dilakukan Bung Tomo dan arek-arek Surabaya yang sebagian besar merupakan santri-santri dari Pondok Pesanten yang berada di wilayah Surabaya dan sekitarnya waktu itu sungguh luar biasa. Ribuan kiai dan santri dari berbagai daerah sebagaimana ditulis oleh MC Ricklefs (1991) berbondong-bondong ke Surabaya guna memenuhi seruan Jihad itu.

Sedemikian dahsyatnya sampai-sampai salah seorang komandan pasukan (Netherlands Indies Civil Administration) NICA sekutu, yakni Ziaul Haq dari India merasa heran menyaksikan kiai dan santri bertakbir sambil mengacungkan senjata. Sebagai muslim, hatinya pun tersentuh, dia akhirnya menarik diri dari medan perang. Sikapnya itu sempat membuat pasukan sekutu panik.

Pada peristiwa lain sejarah juga mencatat bahwa Bung Tomo berhasil membentuk pasukan berani mati, yang dikenal dengan Pasukan Bom Syahid. Suatu hari Pasukan Bom Syahid itu melahirkan syuhada bom syahid pertama, seorang pemuda yang tak dikenal namanya menubrukkan dirinya ke tank Belanda. Akhirnya tank Belanda itu pun hancur. Allahu Akbar!

Perjuangan rakyat Indonesia dalam mengusir penjajah Belanda telah banyak melahirkan sosok-sosok para pahlawan yang sangat gigih dan begitu gagah berani menerjang musuh-musuhnya. Atas berkat rahmat Allah yang maha kuasa mereka berhasil mengusir tentara-tentara penjajah dari bumi Indonesia. Hal ini tentunya bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita semua sebagai penerus generasi bangsa.

Kini tentara-tentara para penjajah itu telah pergi dari bumi pertiwi, dan Bung Tomo pun telah perpulang ke rahmat Illahi ketika beliau sedang menjalankan wukuf di Arafah dalam rangkaian menunaikan Ibadah haji. Semoga Allah SWT menempatkan tempat yang mulia di sisi-Nya.

Pekerjaan besar masih menanti generasi sekarang, ketika negeri yang telah dinyatakan merdeka lebih dari 60 tahun ini ternyata kondisi sebenarnya masih terjajah. Bagaimana tidak. Sistem ekonominya masih sistem ekonomi penjajah yakni kapitalisme. Alhasil kekayaan alam yang begitu melimpah ruah ini sekarang sebagian besar masih di eksploitasi pihak asing.

Hal ini berimbas pada kesejahteraan masyarakat yang jauh dari harapan. Tercatat jika menggunakan standard Bank Dunia hampir sekitar 49% masyarakat Indonesia hidup dengan kurang dari US$ 2 per hari alias miskin. Ditambah lagi menggelembungnya hutang negara yang semakin menghabiskan energi negara ini.

Di sektor politik negeri ini juga masih menggunakan sistem penjajah yakni demokrasi sekuler yang salah satu ritual 5 tahunannya yang baru saja dilaksanakan kemarin nyata-nyata telah menguras harta milik rakyat. Namun, tidak menghasilkan apa-apa. Apalagi sistem kufur ini bertentangan dengan Aqidah dan Syariah penduduknya yang mayoritas beragama Islam.

Penjajahan juga berlangsung di sektor budaya. Ketika budaya hedonisme merengsek masuk ke tengah-tengah masyarakat. Bahkan, baru-baru ini diinformasikan bahwa Indonesia dinobatkan sebagai jawara kedua sebagai pengklik terbanyak situs-situs porno di Internet. Sungguh memprihatinkan. Penjajahan juga masih berlangsung di sektor-sektor yang lain. Inilah sedikit gambaran bahwa Indonesia sebenarnya masih terjajah.

Maka sudah selayaknya kita kobarkan semangat perlawanan terhadap penjajahan ini. Mari kita bebaskan Indonesia dari cengkraman penjajah. Dengan berjuang secara sungguh-sungguh untuk menerapkan Syariah Islam secara kaffah dalam bingkai Khilafah Islam. Karena hanya dengan inilah Indonesia bisa benar-benar merdeka.

Meminjam sedikit pidato dari Bung Tomo untuk mengobarkan semangat perjuangan bagi diri saya pribadi dan semuanya:

"Bismilahirrahmanirrahim ... marilah kita berjuang dengan sungguh-sungguh menegakkan syariah dan Khilafah untuk Indonesia yang lebih baik. Dan kita yakin, saudara-saudara, pada akhirnya pastilah kemenangan akan jatuh ke tangan kita, sebab Allah selalu berada di pihak yang benar, percayalah saudara-saudara, Tuhan akan melindungi kita sekalian, Allahu Akbar..! Allahu Akbar..! Allahu Akbar..!"

Penulis : Ali Mustofa, Gang Nusa Indah Cemani Grogol
Sukoharjo Surakarta

Posted by Agus Nuryanto on 11/10/2009. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

0 Komentar for "Semangat Bung Tomo"

Leave a reply

Blog Archive

Recently Commented

Recently Added