MOST RECENT

Khutbah Ramadhan dari Al Quds : Ramadhan ke-Delapan Puluh Setelah Runtuhnya Khilafah

Wahai manusia: Kita benar-benar telah kedatangan bulan suci Ramadhan al-Mubârak (yang diberkati), bulan yang membawa banyak sekali kebaikan, dan bulan yang membuat dekat kepada Tuhan Yang Maha Mulia lagi Maha Mengetahui. Namun ini tidak mengherankan, sebab bulan suci Ramadhan adalah bulan di mana pada bulan ini Allah SWT menurunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda .

Dengan bulan ini, kami menerima katalis bagi misi kaum Muslim untuk bersegera memperbanyak kebaikan, seperti puasa, shalat malam, dzikir, memberi makan fakir miskin, memerintahkan pada kebaikan dan melarang kemungkaran, serta melakukan kerja keras dan luas untuk mengokohkan agama Allah dengan mendirikan Negara Khilafah.

Kita telah kedatangan bulan ini sudah sembilan puluh kali, namun kita melihat keadaan yang tidak membuat senang kawan, dan tidak membuat benci lawan. Kita temukan umat bukan umat yang dikenal pada bulan kebaikan dan berkah di era Rasulullah Saw, di era para shahabat yanyg mulia semoga Allah meridhai mereka semua, di masa tabi’in, dan era siapa saja yang mengikuti mereka dengan baik selama masa Negara Islam yang agung dan mulia. Di mana mereka menyambut bulan suci Ramadhan dengan aman, tenteram dan damai. Namun kita sekarang menyambut Ramadhan benar-benar dalam suasa yang mencekam, dan diselimuti ancaman besar, lenyapnya pemerintahan yang menerapkan hukum Allah, serta hilangnya petunjuk dan sedikitnya berkah.

Kita memasuki bulan bulan puasa, namun kita melihat pelaksanaan puasa kita tidak bersatu dan teratur. Sebab, satu kaum sedang berpuasa, sementara kaum yang laim belum berpuasa, bahkan ada sejumlah orang yang terang-terangan tidak berpuasa, apakah ada yang memjatuhkan sanksi pada mereka?

Kita menyambut bulah al-Qur’an, namun kita melihat al-Qur’an justru disia-siakan, sunnah Rasulullah Saw tidak diterapkan, serta sunnah para Khalifah ar-Rasyidin dan al-Mahdiyin diganti dan dicampakkan. Hawa nafsu nasionalisme, mengejar kepentingan dan kapitalisme, serta para pemimpin idiot telah merobek kita menjadi sekitar enam puluh negara kecil yang tidak memiliki penopang kedaulatan sama sekali untuk dibanggakan. Dan kita dapati para penguasa menyia-nyiakan berbagai masalah umat, justru mereka bersekongkol, membunuh dan membantai umat.

Sebelumnya, kaum Muslim telah menyambut Ramadhan selama lebih dari seribu tiga ratus kali, di mana mereka sebagai pemimpin dunia, dan dalam berbagai bidang kehidupan kaum Muslim sebagai inovator yang tidak ada tandingannya. Mereka bersatu dalam satu negara, dan satu pemimpin, seperti bangunan yang tersusu rapi dalam berjihad di jalan Allah.

Wahai manusia: Kita menyambut Ramadhan kali ini, sedang negeri-negeri kita terjajah, tempat-tempat suci kita diijan-injak, rakyat kita tercerai-berai, generasi kita telah teracuni pemikirannya, dan kekayaan kita dijarah. Kaum kafir memasang beban pada negeri kita, menancapkan pipa pada tubuh kita, memperkuat pengaruhnya, dan memperbesar dominasinya.

Kita menyambut Ramadhan, namun kita lihat tentara kaum Muslim-yang seharusnya melindungi negeri kita, dan membawa berdera dakwah kita-justru mereka berdiam diri saja melihat rubah-rubah melakukan makar untuk memangsa kita, bahkan mereka menjadi pelindungnya, dan menjaga kepentingan-kepentingan Barat yang menjarah kekayaan kita, serta melaksanakan perintahnya agar membunuh kita, menutup mulut kita, dan menekan kita.

Kita menyambut Ramadhan, namun kita dalam menetapkan mekanisme rukyahnya, memulai puasanya, dan mengakhirinya benar-benar berbeda dan tercerai-berai. Kita memasuki Ramadhan, sementara banyak masalah menjadi pekerjaan rumah (PR)kita, rumah kita diobok-obok oleh budaya Barat, kehidupan rumah tangga kacau, angka perceraian meningkat, dan anak-anak mulai membangkang dan memberontak pada kedua orang tuanya.

Bagaimana tidak? Di mana kenekatan sebagai pengendali sikap, kesembronoan peradaban sebagai kemajuan, dan mengikuti tradisi kafir sebagai budaya! Serta pesta-pesta yang diiringi musik dengan suara keras dan petasan yang diharamkan agama terlihat di mana-mana! Bahkan ada yang lebih besar dari itu, yaitu pembantaian meraja lela. Mereka melihat ini sebagai sesuatu yang biasa, padahal di sisi Allah itu merupakan sesuatu yang besar.

Wahai manusia: Sesungguhnya ritual puasa memerintahkan kita bersatu. Rasulullah Saw bersabda: “Puasalah kalian karena melihat (hilal Ramadhan), dan berbukalah kalian karena melihat (hilal Syawal).” (HR. Muslim)

Ketahuilah, bahwa hari puasa kita satu, hari berbuka kita juga satu, hilal kita satu, dan Tuhan kita juga satu. Di mana umat akan memulai puasa pada hari yang sama, ketika melihat hilal yang sama; mereka merasa bahagia juga di hari yang sama, serta sangat bahagianya mereka ketika menjumpai Tuhannya. Kita semua harus bersatu dalam satu negara, sehingga umat tidak meninum dari cangkir-cangkir kehinaan yang disuguhkan para musuh, upaya mereka untuk menjadikan generasi kita berpikir prakmatis dan bermusuhan akan gagal, dan umat tidak dipimpin oleh para pembantai dan penjahat di antara para penguasa?

Wahai manusia: Umat Islam telah hidup beruntung dalam waktu lama, kemuliaannya terjaga, ditakuti oleh musuh disekitarnya, berwibawa di mata para musuhnya, ketika umat dipimpin satu orang, dan di bawah perintah seorang pemimpin saja. Namun, setelah menderita penyakit umat, tercerai-berai dan terpecah-belah, umat mulai jatuh dan mengalami kemunduran. Sehingga umat menjadi santapan para manusia terhina, dan mereka menghormatinya di atas orang mulia, dan ini telah mewujudkan apa yang menjadi harapan Iblis. Sementara kebenaran Islam hanya diikuti oleh segelintir orang beriman, maka benarlah Allah dengan firman-Nya: “Dan janganlah kalian berbantah-bantahan, yang menyebabkan kalian menjadi gentar dan hilang kekuatan kalian.” (TQS. Al-Anfal [8] : 46).

Wahai manusia: Puasa itu adalah menahan dan mencegah. Ia butuh keinginan yang kuat. Saat ini kemauan yang kuat dan tekad yang membaja telah hilang, ketika tidak lagi memiliki misi hidup, dan tidak memiliki tekad, dan kemauan sudah begitu lemah bahkan tidak memiliki kemauan sama sekali. Puasa mendidik kaum Muslim memiliki sikap penolakan dan perlawanan, menciptakan dalam diri manusia semangat menentang dan ketabahan, ketika pada saat puasa ia melawan keinginan untuk makan dan minum, serta tabah dengan tuntutan naluri dan sahwatnya, yang pada akhirnya mendorong perlawanan yang sama terhadap para musuhnya. Penentangan ini akan berakhir dengan deklarasi kemenangan orang yang berpuasa dalam dua keadaan, yaitu ketika orang yang berpuasa itu memperoleh pahala dari Tuhannya, dan terwujudkan baginya janji Allah dengan kemenagan atas musuhnya. Sehingga itu menjadi pendorong untuk kebangkitan umat dan bertambahnya di masa sulit ini.

Wahai kaum Muslim, aku sampaikan kepada kalian kabar gembira, bahwa umat telah memutuskan untuk melakukannya. Dan segala puji hanya bagi Allah. Umat telah meletakkan kakinya di jalan perubahan radikal yang menjanjikan. Mereka menyebar menghadapi kematian di jalan-jalan dan alun-alun. Wahai Tuhan, bantulah umat megokohkan urusannya, dan menegakkan Khilafah melalui tangan-tangan generasi kita yang sedang berpuasa.

*** *** ***

Wahai manusia: Kita memasuki bulan suci Ramadhan tahun ini dalam musim yang sangat panas. Dan pahala diberikan sesuai kadar kesulitan dan beratnya. Kita berpuasa dan tidak peduli dengan semua itu. Sebab dengan puasa di musim yang sangat panas ini, kita melindungi diri dari panas dan kobaran neraka jahannam.

Suatu hari Hajjaj mengundang seorang Badui untuk makan bersamanya. Badui itu berkata pada Hajjaj: “Sungguh, aku telah diundang oleh orang yang lebih utama dan mulia dari Anda.” Hajjaj bertanya: “Siapa orang yang lebih utama dan mulia dari saya, hai Badui?” Badui berkata: “Aku puasa hari ini dan aku diundang ke meja hidangan Allah SWT.” Hajjaj berkata padanya: “Apakah Anda puasa di hari yang sangat panas ini?” Badui berkata pada Hajjaj: “Aku berpuasa untuk hari yang lebih panas dari hari ini.” Hajjaj berkata padanya: “Puasa besok saja. Sekarang makan bersama saya.” Badui berkata: “Hai Hajjaj, apakah Anda tahu perkara ghaib. Sehingga Anda menjamin bahwa aku akan hidup hingga besok?”

Wahai manusia: Bulan Ramadan memiliki pengantar, isi dan kesimpulan (hasil): Pengantar Ramadhan adalah sabda rasulullah Saw: “Bahwa Allah SWT memperhatikan ciptaan-Nya pada pertengahan malam bulan Sya’ban (nishfu Sya’ban). Kemudian Allah mengampuni hamba-hamba-Nya kecuali dua orang: orang yang suka bertengkar dan orang musyrik.” Ini merupakan isyarat untuk mempersiapkan jiwa menyambut Ramadhan dengan jiwa yang baik, bertaubat, beribadah dan beriman. Adapaun isinya, adalah puasa di siang hari, shalat tarawih di malam hari, bersedekah, berdikir, melakukan amar makruf nahyi mungkar, berbagai aktivitas dakwah, dan berjihad di jalan Allah. Sedang kesimpulan (hasilnya) adalah ampunan, pembebasan dari neraka, mengalahkan jiwa dan musuh, dan menyebarkan agama Allah di muka bumi.

Sungguh, kami memohon kepada Allah untuk mewujudkan bagi umat ini kemuliaan, keunggulan dan kemenangan yang diimpikan, serta menjadikannya tergenggam kokoh dalam genggaman orang-orang yang bepuasa. Dan semoga Allah menjadikan hilal Ramadhan kali ini sebagai hilal terakhir sebelum berdirinya Khilafah Islamiyah Rasyidah II yang tegak di atas metode kenabian. Ya Allah, jadikan kami di antara para saksi berdirinya Khilafah, tentaranya, dan di antara orang-orang yang bekerja dengan ikhlas untuk mendirikannya (Materi Khuthbah Syaikh Isham Amira).

Sumber: al-aqsa.org, 29/07/2011.

8/09/2011 | Posted in | Read More »

Kemerdekaan; Disyukuri atau Dirayakan?


Memasuki bulan Agustus, semua lapisan masyarakat ikut ngeramein perayaan HUT kemerdekaan RI. Siswa-siswi ‘playboy’ alias anak-anak TK sibuk berkarnaval dengan baju adat yang berbeda-beda. Remajanya kudu rela ditodong jadi panitia tujuh belasan. Pak RT aja sampe mondar-mandir kayak setrikaan nagih iuran agustusan. Bener-bener nggak boleh ada yang cuek. Huhuy!

Bagi para penjual bendera dan umbul-umbul, bulan ke delapan ini ibarat bulan berkah. Pernak-pernik kemerdekaan mereka tawarkan di pinggiran jalan raya. Ada juga yang keliling kampung bertemankan gerobak usangnya. Satu per satu bendera dengan berbagai ukuran, tongkat, atau kain umbul-umbul yang mereka pajang berpindah ke tangan pembeli. Pokoknya laris manis tanjung kimpul! Padahal di bulan-bulan laen, barang dagangan mereka jarang dilirik lho (karena memang nggak jualan hihihi)

Di ganggang rumah kita, aksesoris perayaan kemerdekaan yang penuh kreasi dan inovasi kian semarak. Tiap rumah kudu masang bendera. Jalanan dibersihkan dan dicat. Gapura yang awalnya kusam, lecek, bin dekil kini tampil lebih menarik setelah dicat. Pinggirannya dihiasi umbul-umbul dan pita dengan paduan warna mencolok. Nggak ketinggalan lukisan yang bernuansa patriotisme juga adakalanya numpang beken melatarbelakangi gapura.
Saking kreatifnya, gelas bekas minuman mineral pun diberdayakan. Mereka digantung terbalik melintangi jalan masuk gang setelah dicat merah-putih. Nasib yang sama juga dialami es mambo yang berwarna-warni kayak pelangi yang biasanya nongkrong dalam kulkas.

Belon lengkap rasanya kalo nuansa ‘independence day’ ini lolos dari otak fulus pengelola pusat perbelanjaan. Yup, jauh-jauh hari mereka udah bikin agenda khusus buat nyambut ajang ini. Setiap sisi mal bertaburan balon, pita, bendera plastik, dan segala aksesoris kemerdekaan. Potongan harga, door prize, hingga pagelaran musik mereka gelar dengan label “Dalam rangka peringatan HUT kemerdekaan” demi mendongkrak penjualan.
Phew! Melototin bentuk partisipasi penduduk negeri ini untuk memeriahkan kemerdekaannya emang capek. Selalu aja ada yang baru, aneh, dan spektakuler. Yang pasti, satu hal yang udah jadi ‘rukun’ dalam setiap bentuk partisipasi itu: kudu meriah euy…!

Satu hari di tanggal keramat
Pagi itu waktu menunjukkan pukul setengah tujuh. Tapi tumben siswa-siswi dari SD, SMP, sampe SMU udah pada baris rapi di lapangan sepakbola di tengah kota. Padahal jam segitu biasanya mereka masih asyik bermesraan dengan bantal guling atau ngecengin serial kartun Goro-Goro. Anehnya lagi, Bapak-Ibu Guru, dan para karyawan instansi pemerintah juga ngikut baris. Coba tebak, mereka lagi ngapain hayo?
Yang pasti mereka bukan lagi pada antri sembako dong. Seratus! Mereka lagi ikut upacara perayaan HUT Kemerdekaan RI setiap tanggal 17 Agustus. Lihat saja, pasukan pengibar bendera, baik yang Pusaka maupun yang Ichtra Jaya (eh, sori ini mah nama bis Bogor-Lebak Bulus ya? Hihihi) maksudnya yang biasa, udah siap dari ba’da shubuh tadi. Soalnya mereka yang jadi bintang. Iya dong. Bayangin aja, kalo mereka kebalik masang bendera, bisa jadi perayaan kemerdekaan negara Polandia. Berabe kan?

Selesai upacara, semua peserta yang kepanasan pada bubar tak tentu arah. Para pelajar langsung cabut menuju rumahnya. Biar nggak ketinggalan daftar perlombaan tujuh belasan. Maklum, antusias generasi muda untuk acara tahunan ini ngalahin audisi AFI, Indonesian Idol, KDI, atau Cantik Indonesia. Asli. Mereka bela-belain desak-desakan deh di pintu masuk biar dapet tiket. Sampe rela adu jotos segala. Ih, asal deh. Emangnya mo nonton konser apa? Hehehe…

Tibalah saat yang dinantikan. Dikelompok balita, para peserta lagi sibuk lomba nangkep ikan pake tangan (masa’ iya pake kail?). Yang belasan tahun lagi pada pemanasan sebelum balap karung, balap kelereng, balap makan kerupuk, lomba masukkin jarum ke benang (eh, kebalik ya?), atau ngambil uang pake gigi yang ditempelin di jeruk bali yang berlumuran darah, eh oli. Sementara orang dewasa sebangsa bapak dan ibu juga nggak kalah sibuknya nyusun strategi. Biar menang dalam lomba tarik tambang, bakiak racing, sepakbola pake rok, atau joged dangdut berpasangan sambil menghimpit bola (coba bolanya diganti granat. Seru kali yee…? Hihihi)
Puncak acara siang itu diakhiri lomba panjat pinang yang diikuti cowok-cowok topless alias telanjang dada. Mereka kudu bisa manjat pohon pinang yang penuh dengan lumuran oli biar bisa dapetin hadiah menarik yang digantung di puncak pohon. Ada kaos, payung, buku, minuman, bola, sepeda, sampe duit kontan. Tapi kayaknya, monyet aja ogah kali kalo disuruh ikut. Udah mah licin banget, doi juga bisa minder. Sebab wajah para pesertanya yang dilulur oli nggak kalah cakepnya ama doi. Gubraks!

Lapangan yang tadi pagi dipake upacara, siangnya buat perlombaan, malamnya kudu rela dihiasi panggung pagelaran musik. Buat acara malam kesenian agustusan yang nggak kalah menariknya. Di sini, ada acara pembagian hadiah, live show, dangdutan, sampe tari kreasi. Parahnya, banyak tari kreasi yang ditampilkan grup cewek yang menggoda. Baik dari pakaiannya yang minim, ketat, bin seksi, juga gerakannya yang erotis. Nggak jauh beda ama perilaku bidadut. Udah gitu, para penontonnya juga campur baur laki-perempuan. Malah ada yang mojok juga. Parah pisan euy. Walhasil, ajang independence day ini ditutup dengan acara malam penuh maksiat. Ciloko tenan Rek!

Benarkah kita sudah merdeka?
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata merdeka berkaitan dengan penjajahan, berarti lepas dari berbagai bentuk penjajahan dan penghambaan manusia terhadap manusia lainnya, baik penjajahan secara fisik maupun penjajahan dalam bentuk ekonomi, sosial, politik, dan budaya.
Kalo baca definisi di atas, kita tentu yakin sejak dibacakannya teks proklamasi 59 tahun yang lalu, negeri ini udah terbebas dari penjajahan secara fisik. Nggak ada lagi perang, kerja paksa, kerja rodi, romusha, atau meneer Belanda yang sok kuasa. Para penjajah udah tereliminasi dari bumi pertiwi. Sehingga Kikan, vokalis Cokelat dengan lantang bisa menyuarakan “..merah putih teruslah kau berkibar/di ujung tiang tertinggi/di Indonesiaku ini…” Taaarik Maaang!

Cuma yang bikin kita ragu, apa benar negeri ini udah merdeka dalam bentuk ekonomi, sosial, politik, dan budaya?

Soalnya, pemerintahan kita masih betah pake sistem demokrasi sekuler buatan orang kafir Barat yang bertentangan dengan Islam. Padahal mayoritas penduduk negeri ini muslim. Kebijakan ekonomi kita pun kudu tunduk di bawah tekanan lembaga keuangan dunia seperti IMF. Akibatnya sumber daya alam yang melimpah dikeruk seenaknya oleh para investor asing. Seperti yang terjadi pada sumur-sumur minyak negeri kita yang dikuasai perusahaan raksasa minyak asing berjaket Exxon/Caltex, Atlantic Richtfield/Arco, Mobil Oil. ConocoPhilips, British Petroleum dll. Pengusaha asing dapet minyak mentah, kita cuma kebagian minyak jelantah. Walah!

Kondisi ini diperparah dengan mewabahnya sikap individualis di masyarakat kita. Sedikit sekali yang peduli dengan penjajahan budaya Barat yang masuk via media massa. Sampe-sampe multivision plus berani ngajak remaja ‘berzina’ lewat film terbarunya bertajuk ‘Buruan Cium Gue!’. Masyarakat seolah menutup mata dan telinga dengan ancaman seks bebas, budaya permisif, atau gaya hidup hedonis yang tengah membidik remaja. Alamat hancur generasi muda Islam. Betul? Betuuul!

Di tingkat individu muslim, gencarnya opini sekuler via media massa lambat laun mengikis pertahanan akidah mereka. Standar perbuatan halal-haram tergeser oleh asas manfaat. Kebahagiaan hidup diorientasikan hanya kepada perolehan materi sebanyak mungkin dengan gampang. Harga diri dan kemuliaan sebagai seorang muslimah pun rela digadaikan di ajang pencarian bakat yang mengekspos aurat. Gaswat!

Sobat muda muslim, udah deh. Kita jujur aja. Kalo kita memang belon merdeka alias masih dijajah secara pemikiran dan budaya. Demokrasi, privatisasi, sikap individualis, asas manfaat, seks bebas, permisifisme, gaya hidup hedonis, atau budaya populer adalah raport merah peradaban Barat yang sekuler. Sialnya, di negeri kita justru raport merah itu dianggap nilai istimewa. Akhirnya, perlahan-lahan dengan penuh kebanggaan, nilai-nilai itu diperjuangkan, dipertahankan, malah diupayakan agar mampu mewarnai negara, masyarakat, dan teman-teman di sekeliling kita. Hiks…hiks…hiks… Beginilah nasib negara kalah yang terjajah. Dijajah kok bangga?

Mensyukuri kemerdekaan
Sobat muda muslim, nikmat kemerdekaan yang telah diberikan Allah ini udah sepatutnya kita syukuri. Bukan dirayakan. Karena mensyukuri berarti mengharapkan ridho ilahi. Sementara merayakan bisa melenakan dan diridhoi setan alias kufur nikmat. Apalagi dilengkali dengan maksiat. FirmanNya: “Sesungguhnya jika kalian bersyukur pasti kami akan menambahkan nikmat kepada kalian. Jika kalian mengingkari nikmat-Ku sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS Ibrahim [14]: 7)
Sebagai wujud rasa syukur kita kudu kembali kepada Islam dengan segala aturan hidupnya yang mulia. Sebagaimana yang diperintahkan Allah swt.:
íóÇÃóíøõåóÇ ÇáøóÐöíäó ÁóÇãóäõæÇ ÇÏúÎõáõæÇ Ýöí ÇáÓøöáúãö ßóÇÝøóÉð æóáÇó ÊóÊøóÈöÚõæÇ ÎõØõæóÇÊö ÇáÔøóíúØóÇäö Åöäøóåõ áóßõãú ÚóÏõæøñ ãõÈöíäñ
“Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam Islam secara total. Janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagi kalian.” (QS al-Baqarah [2]: 208)

Eh, boro-boro bersyukur, malah kejebak dalam kondisi eforia alias hiburan yang kebablasan. Dengan menggelar ajang pesta-pora, hura-hura dan suka-suka yang nggak jelas juntrungannya, tapi jelas asalnya dari budaya Barat. Selain termasuk kufur nikmat, di mana penghargaan kita terhadap perlawanan para pahlawan Islam yang dilakukan Tjut Nyak Dien di Aceh; Sisingamaraja XII di Tapanuli; Patimura di Maluku; Imam Bonjol di Padang; Pangeran Diponegoro di Jateng; atau Panglima Besar Sudirman?

Para pendahulu kita itu tentu menginginkan kemerdekaan yang mereka perjuangkan diisi dengan aktivitas mulia. Melahirkan generasi muda muslim yang berprestasi. Menciptakan karakter remaja yang tangguh dan istiqomah. Sehingga mampu menghadapi penjajahan modern melalui serangan pemikiran dan budaya sekuler Barat. Jangan sampai rantai perjuangan itu terputus. Karena permusuhan orang kafir terhadap Islam, nggak ada matinya. Bahkan mereka “OL” terus! Catet itu.
Itu sebabnya, mari kita perdalam Islam di forum-forum pengajian. Agar tidak terjebak budaya sekuler Barat (termasuk budaya Sosialisme-Komunisme). Kita amalkan syariat Islam dalam setiap aktivitas kita. Biar pola hidup kita nggak ketuker ama pola hidup Barat yang menuhankan hawa nafsu. Kita dakwahkan Islam sebagai ideologi. Supaya kaum muslimin memahami dan meyakini bahwa cuma Islam yang mampu melawan penjajahan fisik, pemikiran, dan budaya orang-orang kafir. Dengan begitu, kita semua bisa bersama-sama berjuang demi kemuliaan Islam melalui tegaknya Khilafah Islamiyah yang bakal ngasih garansi kemerdekaan hakiki negeri ini dan juga negeri muslim lainnya. Khilafah akan membebaskan penjajahan, baik yang bersifat fisik (militer), juga penjajahan dalam bentuk ekonomi, politik, budaya, juga sosial. Mau kan? Kamu harus bin kudu jawab: “Ya…ya…ya…” [hafidz]studia Edisi 208/Tahun ke-5 (16 Agustus 2004)

8/09/2011 | Posted in , | Read More »

Kala Cinta Datang Menggoda


Begitu banyak cerita, ada suka ada duka, namun cinta yang kutulis bukan cinta biasa…”Eiit stop dulu ya. Buat kamu yang suka dengan lagu Mbak Siti Nurhaliza, penyanyi asal Malay-sia ini, mendingan dilanjutin dalam hati aja. Bisa berabe kan kalo semua lirik lagunya ditulis. Ini sekadar contoh satu lagu dari sekian lagu yang bertemakan cinta.

Mereka yang sedang dilanda ‘virus’ cinta, hampir setiap hari bersenandung melantunkan lagu-lagu kesukaannya mulai dari lagu Padi yang judulnya Semua tak Sama sampe lagu Jika-nya Melly Goeslaw. Sekali waktu ia juga melantun-kan lagu Balonku Ada Lima dengan cengkok Arab dalam versi qasidah (hihihi… jangan-jangan kesengsem ama orang Arab nih).

Sobat muda muslim, cinta itu membuat segalanya berubah lho. Mereka yang tadinya pendiem bisa menjadi penyanyi dadakan. Yang okem juga tiba-tiba berubah menata perila-kunya. Jangan heran binti kaget kalo melihat temanmu tiba-tiba menjadi kinclong (panci kali ya?). Padahal sebelumnya terkenal dengan atribut 4 K; Kusut, Kumel, Kucel, dan terakhir Kutuan lagi. Hiii jijay deh. Kebayang kan drastis banget perubahannya?
Api cinta emang nggak pernah ada matinya. Sampe kamu pun nggak nyadar apakah cintamu terbalas atau bablas. Pengennya bersambut tapi malah tersumbat. Coba, gimana nggak hancur hati ini. Makanya kudu mikir-mikir dulu deh untuk mengucapkan kata love ini pada seseorang yang kamu sukai.
Jangan sampe uang bayaran sekolah jadi kepake cuma untuk mendapat perhatian si doi. Waktu luang yang harusnya digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat kamu gunakan untuk menunggu doi yang belum tentu menepati janji. Keciaan deh lo!
Sobat muda muslim, buat para ikhwan, kudu ati-ati juga lho. Para akhwat nggak selamanya tertarik hanya dengan penampilan. Lagian, jarang ada deh yang ngerti rahasia hati para akhwat. Jadi jangan kejebak ya? Hehehehe..(pede banget ya?)

Soalnya wanita itu kalo dikatakan padanya aku cinta padamu, atau diberi perhatian yang lebih sebagai bukti kalau ia sedang dicintai seperti burung merpati. Pura-pura acuh tapi mau. Coba aja kalau diperhatiin malah buang muka. Sekalinya nggak diperhatiin pasang tampang yang maniiis banget. Saudara-saudara, bener nggak sih?

Makanya gak salah-salah amat kalau di film Titanic, mantan pacarnya Jack Dawson ketika ditanya tim ekspedisi pencarian Titanic tentang kenapa baru bilang sekarang soal kalung mutiara itu dan kisah-kasih dengan Jack Dawson, dia bilang, “Rahasia hati wanita itu sedalam samudera”. Sulit ditebak. Nah lho?
And then, kebayang gak sih dampak yang kamu peroleh dari gangguan virus merah jambu ini. Kalau yang cintanya bersambut sih gak masalah. Justru hari-harinya selalu bahagia. Hidupnya lebih berwarna. Kata iklan di TV mah “bakal seru harimu”. Sepahit apa pun jamu yang kamu rasakan tetep aja manis. Sebau apa pun tahi ayam rasanya seperti coklat (Wah, pabrik coklat bisa bangkrut neh).
Tapi bagi kamu yang cintanya bertepuk sebelah tangan bagai mimpi di siang bolong. Sedih tiada akhir. Bagaimana tidak, orang yang selama ini kamu kagumi dan selalu menghiasi mimpi di kala tidur bahkan kamu simpan baik-baik dalam hati putihmu. Tapi tiba-tiba saja ia pindah ke lain hati. Sakiiit banget rasa-nya. Hidup menjadi tak bergai-rah. Nilai pelajaran di sekolah menjadi semakin parah. Pengennya marah aja.

Itulah Cinta bisa membuatmu ceria, berbunga, mulia, bahkan bisa mengajakmu ke surga. Tapi tidak sedikit yang bisa membuatmu merana, kecewa, terlena, dan hati buta.

Stay cool aja ya…
Harus itu! Meski hurufnya cuma lima yaitu C-I-N-T-A tapi energinya melebihi semua huruf abjad yang ada. Dampaknya juga rrruar biasa. Kekuatannya bisa mencairkan hati dari kebekuan, menerangi hati setelah kelam, juga bisa menguatkan jiwa dari kerapuhan. Fantastis bukan?
Karena cinta itu hadirnya kayak lirik lagu yang mengawali setiap penayangan sinetron Di Sini Ada Setan (DAS) “Kau tahu..kurasa hadirmu antara ada dan tiada”, maka nyikapinya juga jangan berlebihan deh, apalagi didramatisasi. B aja lagi alias biasa aja.

Tetep gunakan akal sehatmu. Jangan sampe ketika cinta datang menggoda, baik disadari atau tidak kamu memanfaatkan perasaan itu sangat nggak bijak, bahkan cenderung hawa nafsu yang berbicara. Misalnya kamu sudah berkerudung rapi, karena merasa terganggu sama keberaadan doi (baca: suka), kerudung kamu dibuat gaul untuk men-cari perhatiannya. Nah, karena si doi nggak juga ngasih respon, aksimu malah buka kerudung. Berdandan semenor mungkin.
Sang Arjuna juga nggak mau kalah, karena yang dikecenginnya wanita cantik, anggun, dan berjilbab pula, kamu buru-buru manjangin jenggot biar dibilang ikhwan. Maksud hati biar wanitanya melirik makanya manjangin jenggot. Alih-alih biar dibilang laki-laki sholeh tapi malah salah. Berjenggot sih boleh aja tapi kalo telinga diberi anting-anting, dus hidung ditindik, orang bisa nyangka yang bukan-bukan; ini kambing seperti sapi atau sapi yang kayak kambing.
Percuma saja tampilan ikhwan tapi sholat kagak pernah, mirit kartu gaple malah sering. Weleh..weleh itu sih kelewatan. Jujur aja, ini nafsu atau akal sehat? Kamu pasti tahu jawabannya. Phew!

Nah, sobat remaja muslim kamu juga harus tahu kalo perubahan yang kamu lakuin bukan semata-mata untuk si dia. Itu sih murahan. Gimana kalau kamu yang tadi-nya rajin sholat, setelah ditolak jadi malas sholatnya? Bisa-bisa pas cinta ditolak dukun bertindak. Kamu harus sikapi dengan bijak bahwa cinta yang kita miliki jangan kamu nodai. Peliharalah ia jangan pernah ada yang mengo-torinya. Jadi Letakkan rasa itu pada yang berhak menerimanya. Gunakan akal sehat dan taati syariat kala cinta datang menggoda. Oke?

Tak tergesa ungkapkan cinta
Perasaan menyukai seseorang itu sulit untuk kamu sembunyikan tapi kamu juga harus punya wawasan tentang cinta, wujud dari cinta itu sendiri, dan dampak dari cinta bila tidak terpenuhi dengan benar. Jangan buru-buru ungkapkan cinta. Pelajari sedetail-detailnya tentang cinta. Apalagi kalau kamu sampai tahu tentang sejatinya cinta. Salut deh buat kamu.

Tak sedikit dari remaja muslim yang memahami cinta itu harus diekspresikan dengan pacaran. Bahkan jarang sekali yang mengerti dampak yang terjadi bila berdua-duaan dilegalkan. Jalan berdua, duduk mojok berdua. Tidur santai berdua. Kalo udah begini, mungkinkah zina bisa dihindari sementara hasrat ingin dipenuhi? Mereka berdalih, “itu sih tergantung orang, jangan salahkan perbuatan-nya. Buktinya sudah 5 tahun saya pacaran tapi It’s oke. No problem.”
Andai saja kamu tahu kalo aturan Allah diciptakan untuk semua manusia termasuk kita-kita ini, tentu kita dan banyak teman lainnya nggak akan senekat itu. Pasti.

Mencari cinta hakiki
Karena cinta itu memang sudah dari sononya, susah diilangin. Paling nggak kamu juga harus tahu kepada siapa saja cinta itu berhak untuk kamu labuhkan. Jangan asal seruduk (kayak banteng aja neh!)
Kasus aborsi dan penyakit menular seksual sebagai bukti kalo fenomena ini terjadi bukan tidak diawali dengan rasa cinta saja. Tapi pengetahuan kamu tentang arti cinta yang sejati sangat minim. Sementara dalam diri kamu bersemayam keinginan untuk mewujud-kan cinta. Gaswat banget kan kalau itu menimpa dirimu atau keluargamu?

Yup, mencintai dan dicintai, adalah salah satu bukti kalo Allah menciptakan rasa itu. Kata Kang Doel Soem-bang, “Cinta itu anugerah maka ber-bahagialah sebab kita sengsara bila tak punya cinta.” Sayangnya, nggak banyak yang tahu apa itu cinta, lebih sedikit yang men-cari tahu tentang hakikat-nya. Banyak orang memberi definisi, tapi kalimatnya susah kita pahami.
Berbahagialah kita karena Rasulullah sang pembawa risalah memberikan tuntunan yang membimbing dan mengajarkan kepada kita tentang arti cinta yang hakiki. Allah berfirman:
قُلْ إِنْ كَانَ ءَابَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّى يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ وَاللَّهُ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ
“Katakanlah: “Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.” (QS at-Taubah [9]: 24)

So, nggak usah bingung bin gelisah kepada siapa kamu berikan cinta ini. Islam punya jawaban tentang rasa ini. tidak mengekang dan tidak juga membebaskan tanpa batas. Boleh saja kamu curahkan perasaan cintamu pada orang-orang di sekitarmu. Tapi kamu juga harus bisa menempatkan rasa itu dengan wajar. Jangan berlebihan.
Sobat muda muslim, karena hakikinya cinta itu hanya pada Allah saja, jangan pernah deh untuk bela-belain berbuat nekat, maksiat lagi. Cukup Allah dan Rasul saja cinta sejati ini kamu berikan, dijamin nggak salah alamat dus bertepuk dua tangan.

Oya, kita juga boleh memelihara rasa cinta kepada lawan jenis. Syarat-nya, tetap ngikut semua aturan Allah dan Rasul-Nya. Itu semua se-bagai bukti bahwa kita juga cinta kepada Allah dan Rasul-Nya yang telah mem-berikan aturan buat kita semua. Betul ya?

Tips menyikapi cinta
Halo..halo.. masih pada baca kan? Biar tambah oke, kayaknya kamu juga mesti tahu deh beberapa tips untuk menyikapi rasa cinta.
Pertama. Be silent, sikapi dirimu dengan tenang. Ini penting lho. Kalo gayung bersambut sih it’s oke, gimana kalo bertepuk sebelah tangan? Tuwewew! Tapi inget-inget lho… semua itu kudu sesuai aturan Allah dan Rasul-Nya. Nggak boleh menerapkan aturan sendiri. Buat yang udah siap nikah (kayaknya nggak ada deh ya? Hehehe), silakan langsung ke penghulu. Buat yang belum siap, jangan nekat pacaran en gaul bebas. Bahaya!

Kedua. Waspada. Cinta itu bisa berwujud bunga bahkan nggak sedikit yang berwujud api. Hati-hati menggunakannya, eh, hati-hati menyikapinya.
Ketiga. Tidak mudah tergoda. Nah kalo yang ini harus mengakar pada diri kamu. Gunakan akal sehat dan taati syariat.

Keempat. Tanyakan pada yang ngerti. Ini jurus yang nggak boleh kamu lupa. Kalo belum ngerti juga tanyain pada mbahnya yang ngerti.
Kelima. Cari ilmunya. Benar kata Imam Malik, “Ilmu itu harus didatangi, bukan mendatangi”. Bagaimana kamu bisa meraih cintaNya sementara kamu malas mencari ilmuNya. Oke deh selamat mencoba! [sausan]Edisi 199/Tahun ke-5 (14 Juni 2004) studia


8/09/2011 | Posted in | Read More »

hidup sejahtera dalam naungan khilafah

Sudah saatnya menyatukan hati, pikiran, dan langkah untuk mengganti sistem yang ada dan mewujudkan kehidupan yang lebih baik dan diridhai Allah swt. Itulah kehidupan dalam naungan khilafah Islam!

Ikuti rangkaian kegiatan kami di berbagai kota besar di Indonesia :
Forum Dialog Terbuka, Forum Ulama, Forum Pengusaha, Forum Intelektual, Forum Mahasiswa, Training, Workshop, Kajian dan Diskusi, video dan radio streaming, dll

Artikel terkait:

5/17/2011 | Posted in | Read More »

darurat Pornografi


dari www.hizbut-tahrir.or.id

JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencemaskan kasus pornografi yang kian marak di masyarakat sehingga menyerukan darurat pornografi. KPAI mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan perhatian khusus terhadap persoalan pornografi.

Wakil Ketua KPAI, Asrorun Ni’am Sholeh, mempermasalahkan produser film nasional yang semakin berani mendatangkan artis porno mancanegara ke Indonesia. Sementara, kesadaran untuk memerangi pornografi masih dinilai rendah. Terakhir, dia memprihatinkan kasus pesta seks anak di Palembang, Sumatra Selatan, akibat dari film porno yang mereka tonton. “Indonesia darurat pornografi,” katanya menegaskan, Ahad (24/4).

Asrorun mengungkapkan, Undang-Undang Pornografi yang diundangkan sejak November 2008 sebenarnya telah memerintah Presiden untuk memberantas pornografi. Sesuai Pasal 42 UU tersebut, Presiden mesti membentuk gugus tugas antardepartemen, kementerian, dan lembaga untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan UU.

Tapi, hingga kini belum ada inisiasi dari pemerintah. “Jangan sampai terjadi pembiaran oleh negara terhadap endemi pornografi ini,” kritik Asrorun.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Cholil Ridwan, juga mendesak pemerintah serius menangani pornografi. Masalah ini dinilainya sudah merusak moral generasi muda. Menurutnya, memerangi kemungkaran tak perlu dengan kekerasan. “Pemerintah yang mampu meng ubah kemungkaran menjadi kebaikan dengan kekuasaannya, surganya bisa lebih tinggi dari kiai,” tuturnya

MUI melihat UU Pornografi masih lemah karena tak bisa menjerat produser film yang mendatangkan artis porno. Tak ada klausal untuk meng hukum mereka. Karena itu, dia juga ber harap kepada ormas Islam untuk memberikan tindakan nyata dan tegas.

Persoalan pornografi, kata Cholil, tidak cukup dilawan dengan dakwah, ceramah, dan tabligh saja. “Namun, tindakan nyata itu bukan berarti melakukan kekerasan,” katanya.

Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI), Gomar Gultom, menyarankan pemerintah untuk lebih serius membenahi pendistribusian materi pornografi. Selain itu, pengawasan kepada media juga harus diperketat karena dia menilai beberapa majalah sangat vulgar. “Kita juga melihat tayangan di televisi yang masih vulgar,” sesalnya.

Sependapat dengan MUI, Gomar menyarankan para pemuka agama untuk ikut aktif melawan pornografi. Tokoh agama perlu bersama-sama membawa masalah pendidikan seksual ke mimbar. Menurutnya, mimbar tidak boleh tabu membicarakan masalah seksual.

“Jadi, untuk mengatasi masalah ini, pemerintah, keluarga, dan pemimpin agama harus bersama-sama berperan,” katanya. (republika, 25/4/2011)

4/25/2011 | Posted in , | Read More »

snapshot rimbo bujang maret 2011

Hampir 6 bulan lebih www.rimbobujangku.blogspot.com tidak saya update.bukanya tidak bisa online setelah pulang dari bogor tapi karena kesibukan ngurusin kerjaan jadi ga sempat buka-buka lagi. tadi siang setelah nego harga website saya punya pikiran untuk ngajak istri jalan-jalan silaturrahmi ke rumah saudara di jalan 8 unit 2 rimbo bujang dan membawa kamera saya. sepulang dari rumah saudara saya, sambil naik motor saya jeprat-jepret aja sekenanya dari mulai pasar buah sampai simpang jalan 22 unit 3 rimbo bujang rumah saya.berikut adalah hasil jepretan sekenanya.


















<span class=

3/13/2011 | Posted in | Read More »

Blog Archive

Recently Commented

Recently Added